Tesis

Korelasi Antara Kadar Serum Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) dan Nilai Mobilitas Fungsional pada Pasien Stroke Iskemik Kronik = Correlation of Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) Concentration and Functional Mobility Measures in Chronic Ischemic Stroke Patients.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah ada korelasi antara satu neurotrofin yang disebut Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF), dan mobilitas fungsional pada pasien stroke iskemik kronik. Telah ditunjukkan dalam penelitian klinis pada hewan dan manusia bahwa BDNF memiliki peran penting dalam neuroplastisitas. Telah diketahui ada berbagai cara untuk menilai fungsi mobilitas, uji timed up and go (TUG) telah dianggap sebagai pengukuran yang sahih pada dewasa dengan defisit neurologis. Selain menilai kecepatan menyelesaikan sebuah instruksi, TUG juga secara efektif memperhatikan kemampuan dalam melakukan tugas yang membutuhkan integrasi berbagai sistem tubuh dengan instruksi sederhana. Penelitian ini merupakan observasi potong lintang yang telah merekrut kelompok observasi (n = 35) dan kontrol sehat (n = 40). Kriteria inklusi stroke adalah subjek yang pernah mengalami stroke iskemik dengan onset terakhir di atas 6 bulan, berusia antara 40-65 tahun dan dapat berjalan secara mandiri dengan atau tanpa alat bantu jalan. Subjek dari kedua kelompok diambil secara konsekutif. Para subjek lalu menjalani pemeriksaan laboratorium untuk mengukur konsentrasi BDNF dalam serum, dan uji TUG untuk memeriksa fungsi mobilitas. Karakteristik subjek stroke dalam penelitian ini telah dilaporkan dengan usia rata-rata 57 tahun (40-65), proporsi jenis kelamin yang seimbang (perempuan 47,5%), 97,5% memiliki dominansi tangan kanan, 60% dengan hemiparesis kanan, 70% subjek dengan serangan stroke pertama, dan median 36 bulan (6-216) sejak serangan stroke terakhir. Hasil utama dari penelitian ini adalah rerata konsentrasi BDNF secara signifikan lebih rendah pada stroke kronis dibandingkan dengan kontrol sehat (21,654,00 ± 4,250,67 pg/ml vs 23,424,37 ± 3,209,96 pg/ml; p = 0,048). Selain itu median performa TUG juga didapatkan lebih buruk pada subjek stroke, dan secara signifikan lebih lambat daripada kontrol sehat [11,90 (7,79-50,36) detik vs 9,94 (7,79-25,34) detik; p < 0,001]. Akan tetapi perbedaan antara BDNF dan TUG ini tidak memiliki korelasi yang signifikan. Di dalam pembahasan, didapatkan bahwa ada lebih banyak faktor selain mobilitas yang berkorelasi dengan neuroplastisitas, meskipun telah diteliti sebelumnya bahwa mobilitas memiliki peran penting dalam merangsang neuroplastisitas. Walaupun konsentrasi BDNF secara signifikan lebih rendah pada subjek stroke, yang membuktikan berkurangnya aktivitas plastisitas di otak, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan korelasinya dengan mobilitas. Telah dianalisa bahwa uji TUG mungkin terlalu kompleks dalam menilai mobilitas sebagai sebuah parameter tunggal. Oleh karena itu studi selanjutnya perlu mempertimbangkan penggunaan pemeriksaan yang lebih sederhana seperti kecepatan berjalan, dengan risiko tidak menilai fungsi integrasi multisistem.
Kata kunci: fungsi mobilitas, stroke iskemik kronik, Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF), uji timed up and go (uji TUG), neuroplastisitas


This study is aimed to prove if there was a correlation between one neurotrophin called Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF), and physical mobility within chronic ischemic stroke patients. It had been shown in both animal and human clinical studies that BDNF plays an important role in neuroplasticity. On the other hand, there are various measures on physical mobility, timed up and go (TUG) test had been considered a valid follow-up measurement in adults with neurologic deficits. Aside from assessing speed of performing tasks, the TUG test effectively oversees the ability in performing a multi-level system integration task with a simple instruction. This is a cross sectional observation study which recruited the observation group (n=35) and healthy control group (n=40). Stroke inclusion criteria are those with ischemic stroke with the last onset above 6 months, aged between 40-65 years old and are able to ambulate independently with or without walking aids. The subjects from both groups were taken by consecutive sampling. These subjects then underwent laboratory examination to measure the concentration of BDNF in their serum, and also performed the TUG test to examine mobility function. Stroke subjects characteristics were reported in this study, these includes median age 57 years (40-65), similar proportion of genders (female 47.5%), 97.5% were right handed, 60% had right hemiparesis, 70% subject had the last stroke as their first stroke attack, and median 36 months (6-216) since the last stroke onset. Main study results were that mean BDNF concentration was significantly lower in chronic stroke as compared to healthy controls (21.654,00 ± 4.250,67 pg/ml vs 23.424,37 ± 3.209,96 pg/ml; p = 0,048). Similarly, median TUG performance was worse in stroke subjects, that they are significantly slower than healthy controls [11,90 (7,79-50,36) s vs 9,94 (7,79-25,34) s; p < 0,001]. However, these differences in BDNF and TUG was not proven to have significant correlation between them. It was then discussed that there are more than simply mobility that correlates with neuroplasticity factors, although it was shown in prior studies that mobility has a crucial role in stimulating neuroplasticity. Despite the fact that BDNF concentration is significantly lower in stroke subjects, implying reduced plasticity activity in the brain, there needs to be further investigation on its correlation with mobility. It was also thought that TUG itself may be too complex to examine mobility as a single independent parameter. Therefore future studies may consider the use of a simpler examination such as gait speed, with risks of not assessing the performance of multisystem integration.
Keywords: mobility function, chronic ischemic stroke, Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF), timed up and go test (TUG test) , neuroplasticity

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2019
Pengarang

Kevin Triangto - Nama Orang
Widjajalaksmi K - Nama Orang
Salim Harris - Nama Orang
Nurhadi Ibrahim - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang

No. Panggil
T19625fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.,
Deskripsi Fisik
xv, 73 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T19625fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T19625fkT19625fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Korelasi Antara Kadar Serum Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) dan Nilai Mobilitas Fungsional pada Pasien Stroke Iskemik Kronik = Correlation of Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) Concentration and Functional Mobility Measures in Chronic Ischemic Stroke Patients.

Related Collection